Sabtu, 17 Maret 2018

Wujudkan Mimpi S2 Anda dengan Pinjaman Uang Tunai Bunga Rendah

Anda sudah puas dengan gelar S1 yang sudah diperoleh? Sebagian orang yang mengatakan tidak, memutuskan untuk lanjut S2 dengan bekal beasiswa. Masalahnya, tidak semua beasiswa bisa cair tepat waktu. Oleh karena itu, pinjaman uang tunai bisa Anda coba untuk mengatasi masalah ini. Masalah apa saja? Langsung saja simak dalam ulasan berikut.
 


Biaya Registrasi dan Uang Masuk
Masalah keuangan pertama yang paling memberatkan lulusan S1 untuk melanjutkan S2-nya yaitu terletak pada uang masuk yang dibayar bersamaan saat registrasi. Biaya masuk untuk mahasiswa jurusan sains alam sekitar Rp10 juta, sementara jurusan kedokteran dan bisnis atau manajemen bisa dua kali lipatnya.
Padahal, untuk bisa menjadi dosen, ilmuwan, dokter, atau pakar bisnis yang diakui, setidaknya harus melewati pendidikan magister terlebih dahulu. Oleh karena itu, tidak sedikit yang memilih mundur dan menyerah saat biaya masuk ini tidak dapat ditangguhkan pembayarannya sementara proposal beasiswa yang diajukan juga tidak kunjung dijawab.
Sebagian besar mahasiswa lulusan S1 umumnya sudah bekerja, entah itu sambilan atau honorer. Tapi, gaji yang diperoleh belum bisa menutupi semua biaya masuk kuliah pascasarjana. Nah, dengan adanya dana pinjaman, masalah ini bisa diatasi. Anda hanya perlu mengajukan pinjaman yang besar cicilannya disesuaikan dengan kesanggupan Anda.
Biaya Semester dan SKS
Biaya kuliah S2 lainnya yang tidak kalah penting dan perlu perhatian lebih karena mempengaruhi berlangsungnya pendidikan S2 Anda adalah biaya semester dan SKS. Bagi Anda yang dapat beasiswa Bidikmisi, Unggulan, LPDP, dan lainnya, hal ini tentu tidak perlu dirisaukan lagi.
Bahkan, dana beasiswanya bisa melebihi biaya semester dan SKS yang dibutuhkan. Jadi, Anda bisa menggunakannya untuk kebutuhan kuliah lainnya. Lantas, bagaimana jika beasiswanya belum sampai ke rekening bank Anda karena terkendala sistem komputer? Bagaimana juga jika Anda tidak mendapat beasiswa karena persaingan yang begitu ketat?
Solusi masalah ini juga bisa diserahkan pada pinjaman uang tunai yang Anda ajukan. Selain biayanya bisa dicicil, Anda juga tidak perlu menyerahkan aset atau barang berharga untuk dijadikan jaminan. Apa jadinya jika Anda harus menyerahkan laptop atau handphone yang notabene sangat diperluakan untuk menunjang perkuliahan Anda sebagai jaminannya?
Biaya Penelitian
Masalah berikutnya yang membutuhkan dana besar dan sering membuat mahasiswa pusing 7 keliling adalah biaya penelitian. Jika dikalkulasikan, biaya penelitain bisa melebihi biaya awal saat masuk kuliah. Hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan lebih kompleks, karena mencakup pencarian sampel dan lokasi penelitian, transportasi, sampai referensi.
Saat mencari sampel, Anda tidak hanya sekadar butuh sampel, tapi juga butuh kesediaan dari orang yang dijadikan sampel penelitian. Karena biasanya Anda akan meminta waktu luang mereka, tentu sebuah langkah bijaksana jika Anda memberikan kompensasi dalam bentuk hadiah, merchandise, atau semacamnya.
Meskipun sampel penelitian Anda bukan manusia, misal hewan (untuk sains), biaya yang dibutuhkan tetap tidak sedikit. Belum lagi jika penelitiannya butuh pengulangan karena ada kemungkinan gagal. Oleh karena itu, pinjaman dalam bentuk dana tunai perlu Anda ajukan.


Dengan cara ini, maka semua kebutuhan penelitian tidak menjadi beban lagi bagi Anda. Selain itu, Anda juga tidak perlu cuti dulu untuk mengumpulkan uang penelitian. Kemudian, saat penelitian juga Anda perlu transportasi dan referensi yang kualitas dan kuantitasnya tentu lebih dari yang Anda butuhkan saat menyelesaikan penelitian S2 (skripsi).

Tidak ada komentar:
Write komentar